Wednesday, April 29, 2009

Menjaring Zakat, Menyejahterakan Umat

Menjaring Zakat, Menyejahterakan Umat

 Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, potensi zakat di Indonesia sungguh sangat melimpah. Potensi zakat itu diperkirakan bisa mencapai Rp 19,3 triliun per tahun. Sayangnya, potensi yang begitu besar itu belum mampu didulang secara optimal.

Hingga kini, baru sekitar lima persen dari potensi zakat itu yang mampu terjaring Badan Amil Zakat (BAZ) serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang tersebar di Tanah Air. Itu artinya, baru sekitar Rp 925 miliar dana zakat setiap tahunnya yang mampu dikumpulkan BAZ dan LAZ di Indonesia.

"Potensi zakat di Indonesia memang sangat besar, tapi belum terhimpun semua. Perlu ada pendekatan syar'i. Karena pembayaran zakat itu hukumnya wajib menurut Islam. Tapi, pelaksanaannya membutuhkan kesadaran masyarakat," ujar Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, seusai membuka acara Munaz V Forum Zakat (FOZ) di Hotel Bumi Surabaya, Selasa (28/4) sore.

Hidayat menegaskan, LAZ dan BAZ perlu menunjukkan profesionalisme dalam mengelola zakat. Menurut dia, jika profesionalisme itu terwujud, masyarakat tak akan ragu dan akan semakin menunjukkan kepercayaannya dalam membayar zakat. Selain itu, Hidayat juga meminta agar lembaga zakat nasional atau badan amil zakat lebih transparan dalam pengelolaan dan penyaluran dana zakatnya kepada publik.

Transparansi itu, paparnya, bisa diwujudkan dalam pelaksanaan proyek. Ia mencontohkan, program pemberdayaan masyarakat miskin menjadi tidak miskin. Sehingga, papar dia, kepercayaan masyarakat dalam membayar zakat akan semakin tumbuh.

Diakuinya, upaya untuk menghimpun dan menjaring zakat, masih terkendala rendahnya kesadaran masyarakat. Saat ini, kata dia, pengelolaan zakat sangat jauh berbeda dengan pajak. "Buktinya dalam pajak ada Ditjen Pajak. Tapi, dalam hal zakat tak ada ditjen zakat," ungkap Hidayat menegaskan.

Sementara itu, Sekjen FOZ, Sri Adi Bramasetia, menjelaskan, kendala utama yang membuat potensi zakat di masyarakat kurang optimal diserap oleh Lembaga Pengelola Zakat adalah masalah tradisi. "Hasil penelitian tahun 2008 menunjukkan bahwa sekitar 59 persen masyarakat membayar zakat melalui kiai atau pondok pesantren,'' tuturnya.

Sedangkan, yang membayar zakat ke BAZ hanya sembilan persen dan yang menyalurkan ke LAZ hanya 1,5 persen. General Manager Dompet Dhuafa Republika, Nana Mintarti, menuturkan, kondisi tersebut merupakan tantangan bagi FOZ ke depan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat menunaikan zakat dan membayarnya di lembaga yang legal.

"Perlu disadari bahwa agar zakat yang dipungut bisa berdampak maksimal bagi pembangunan dan pengurangan kemiskinan, dana zakat harus dikelola secara integral dan itu hanya bisa dilakukan oleh BAZ dan LAZ," tutur Nana.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Baznas, Emmy Hamidiyah, menuturkan, tren pengelolaan zakat yang telah dikumpulkan saat ini lebih mengarah ke Al Kordul Hasan atau pembiayaan. "Jadi, untuk pengentasan kemiskinan, kami memiliki dua cara, yaitu meningkatkan penghasilan dan meringankan beban hidup.''

Meningkatkan penghasilan, lanjut Emmy, dilakukan dengan memberikan bantuan pembiayaan (Al Kordul Hasan) untuk memulai usaha. Sementara itu, untuk meringankan beban hidup adalah dengan memberikan bantuan program pendidikan dan kesehatan. Pihaknya optimistis dana zakat mampu membebaskan masyarakat miskin dari jeratan kemiskinan.

Beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sempat mengajak berbagai kalangan untuk merevitalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Menurut Presiden, revitalisasi pengelolaan ZIS sangat penting dilakukan dalam pembangunan nasional.

Alasannya, revitalisasi ZIS akan berdampak positif bagi program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. ''Kita harus melakukan revitalisasi di sektor pengelolaan zakat, infak, dan sedekah sehingga dapat menjadi pendamping pelaku keuangan syariah yang potensial,'' ujar SBY.

Dalam Munas V FOZ yang akan berlangsung hingga tanggal 30 April dan diikuti 291 peserta dari 34 lembaga zakat nasional serta 54 badan amil zakat se-Indonesia itu, akan dikaji strategi penjaringan dana zakat dan tentunya pengelolaan dan penyalurannya agar lebih efektif. Masyarakat tentu akan banyak berharap munas yang menandai usia FOZ ke-12 itu akan memberikan sesuatu yang penting bagi umat Islam.

Anto Wardianto, Republika 29 April 2009

Friday, April 24, 2009

Cara Mudah Bayar Zakat

CARA  MUDAH  BAYAR  ZAKAT



Insya Allah, Laporan Keuangan Pengumpulan dan Penyaluran ZIS akan kami muat pada Buletin dua bulanan dan pada blog http://lazalikhlas.blogspot.com

Atas nama para mustahiq/dhuafa, kami sampaikan terima kasih atas pembayaran zakat, infaq dan shadaqah bp/ibu.melalui LAZ Al-Ikhlas

KATA PENGANTAR

Tahun VI No. : 3, Jumadil Awal 1430 H

Assalamu'alaikum wr wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang dengat Rahmat dan Hidayah-Nya kita senantiasa dapat beramaliah yang berguna bagi masyarakat sekitar kita, khususnya bagi dhuafa.

Menjelang tahun ajaran baru 2009-2010, bagi sebagian masyarakat, khususnya  dhuafa disekitar kita inilah saatnya masalah akan timbul sehubungan dengan ketidak mam-puannya untuk memenuhi syarat-syarat mengikuti ujian akhir dan memasuki sekolah baru.

Untuk itulah kali ini kami terbitkan Edisi Khusus Pendidikan, untuk mengingatkan kita, bahwa masih banyak anak-anak disekitar kita ingin sekolah namun  orang tuanya tidak mampu lagi. Mari kita bersama mereka memenuhi keinginan anak-anak, generasi penerus bangsa, untuk terus sekolah.

Wassala mu'alaikum wr wb

1 Jumadil Awal 1430 H

26 April  2009 M

Pengurus LAZ Al-Ikhlas.

Pembina: Ketua Mushalla Al Ikhlas Sulistiarso

Ketua : Amiroedin Noeridin,

Dewan Syariah :  Ust. Ade Toha,

Keuangan&Adm : BD Herubroto,

Pengumpul : Didi Budiarso,

                                                                         Penyalur : Kamsi S.

Cerdas Zakat

SHALAT HAK ALLAH, ZAKAT HAK HAMBANYA

Bersumber dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda :

“Barang siapa dikaruniai  harta  oleh Allah, sedang dia tidak menu-naikan zakatnya, maka apabila tiba hari kiamat dilemparkanlah untuk-nya hamparan-hamparan api, maka dipanaskanlah hamparan-hampar-an itu di dalam neraka jahannaam, lalu dibakarlah dengannya, mak-sudnya dengan harta tersebut dahi orang itu, kedua lambungnya dan ketiga  punggungnya. Dan setiap kali harta itu dingin, maka dipa-naskan kembali pada suatu hari yang ukurannya seribu tahun, sebagaimana firman Allah Taa’la :

QS. Al-Hajj  22 : 47

“.....dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kamu hitung”

 (Zubdatul Wa’izhin).

 

Sesungguhnya Allah menggandeng-kan antara shalat dan zakat, Firman-Nya :

QS. Al-Baqarah 2 : 43

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين

“Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku”.

Sebab, urutan diantara keduanya adalah, bahwa shalat itu hak Allah Taa’la, sedang zakat adalah hak hamba-Nya. Jadi, yang wajib ialah kita memperhatikan keduanya berdasarkan perintah Allah Taa’la. Dan semua adalah berpangkal pada kedua hal ini. Shalat adalah ibadat badaniyah, dan zakat adalah ibadah kehartaan. Sedang semua ibadah terbagi menjadi dua macam ini.

Oleh karena itu dikatakan, ada tiga ayat yang turun bersama dengan tiga perkara. Allah tidak menerima salah satu diantaranya tanpa yang lain.

Pertama, Firman Allah Taa’la :

QS. Al-Baqarah 2 : 43

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ

“Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat”.

Maka barangsiapa melakukan shalat tapi tidak menunaikan zakat, maka shalatnya tidak diterima.

Kedua : Firman Allah Taa’la:

QS. Annisā : 4:59

أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ

 “Taatlah kamu kepada Allah, dan taatlah kepada Rasul-Nya”

Maka barangsiapa taat kepada Allah tetapi tidak taat kepada Rasul-Nya, maka taatnya kepada Allah tidak diterima.

Dan ketiga, Firman Allah Ta’ala :

QS. Luqman 31:14

أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu-bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu”

Maka barangsiapa bersyukur kepada Allah Ta’ala tetapi tidak bersyukur kepada ibu bapaknya, maka kesyukurannya kepada Allah Ta’ala pun tidak diterima (Tanbihul Ghafilin).

Dari Nabi Saw, bahwa beliau bersabda :

 “Barangsiapa mencegah dirinya dari lima perkara, maka Allah mencegah darinya lima perkara pula : Pertama, barangsiapa enggan menzakati hartanya, maka Allah enggan menjaga hartanya dari bencana. Kedua, barangsiapa yang enggan mengeluarkan sepersepuluh dari apa yang tumbuh dari tanah, maka Allah enggan memberi berkat dari semua usahanya. Ketiga, barang-siapa enggan bersedekah, maka Allah Ta’ala enggan memberi kesentosaan kepadanya.

Keempat, barangsiapa enggan berdoa untuk dirinya, maka Allah Ta’ala enggan memberi  perkenan kepadanya. Dan kelima, barang-siapa enggan hadir bersama orang banyak, maka Allah Ta’ala enggan memberikan kesempurnaan iman kepadanya, sehingga imannya tidak sempurna. “ (Zubdatul Wa’izhin).

 

Rangkuman Daftar Muzaki

           LEMBAGA  AMIL  ZAKAT  AL-IKHLAS
        RANGKUMAN  DAFTAR  MUZAKI  
          PERIODE BULAN  :
    RABIUL AWAL 1430  H dan RABIUL AKHIR  1430  H

NO

BESARNYA  ZAKAT,  INFAQ dan SHADAQAH. Rp

 

 

MUZAKI

RABIUL AWAL

RABIUL AKHIR

JUMLAH

 

 

 

ZAKAT

INFAQ/SHAD

ZAKAT

INFAQ/SHAD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

0

 

100,000

 

100,000

 

50,000

 

250,000

 

 

 

3

150,000

 

50,000

 

0

 

0

 

200,000

 

 

 

5

0

 

128,000

 

0

 

451,500

 

579,500

 

 

 

7

200,000

 

0

 

200,000

 

0

 

400,000

 

 

 

8

400,000

 

100,000

 

400,000

 

100,000

 

1,000,000

 

 

 

10

0

 

0

 

600,000

 

0

 

600,000

 

 

 

15

100,000

 

150,000

 

0

 

0

 

250,000

 

 

 

20

100,000

 

0

 

0

 

0

 

100,000

 

 

 

29

0

 

0

 

500,000

 

0

 

500,000

 

 

 

30

0

 

0

 

0

 

50,000

 

50,000

 

 

 

31

300,000

 

0

 

250,000

 

0

 

550,000

 

 

 

33

1,000,000

 

50,000

 

1,000,000

 

100,000

 

2,150,000

 

 

 

36

0

 

0

 

0

 

50,000

 

50,000

 

 

 

46

0

 

0

 

270,000

 

0

 

270,000

 

 

 

57

0

 

100,000

 

0

 

100,000

 

200,000

 

 

 

59

0

 

100,000

 

0

 

100,000

 

200,000

 

 

 

69

0

 

0

 

150,000

 

0

 

150,000

 

 

 

74

0

 

90,000

 

0

 

0

 

90,000

 

 

 

81

0

 

20,000

 

0

 

0

 

20,000

 

 

 

89

0

 

0

 

200,000

 

0

 

200,000

 

 

 

101

0

 

100,000

 

0

 

100,000

 

200,000

 

 

 

102

0

 

100,000

 

0

 

100,000

 

200,000

 

 

 

103

0

 

100,000

 

0

 

100,000

 

200,000

 

 

 

104

200,000

 

0

 

150,000

 

0

 

350,000

 

 

 

105

50,000

 

0

 

50,000

 

0

 

100,000

 

 

 

117

0

 

0

 

0

 

100,000

 

100,000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2,500,000

 

1,188,000

 

3,870,000

 

1,401,500

 

8,959,500

 

 

 

 

 

 

 

 

Terima kasih bp/ibu pembayaran Zakatnya melalui LAZ Al-Ikhlas

Nomor urut muzaki berlaku tetap, mohon diingat selalu.

No. 5 adalah Hamba Allah, Kotak Amal yang ada di Mosholla dan  tempat lain.

Mohon koreksi nama dan nilai ZIS bpk/ibu apa bila ada kesalahan pencatatan kami.

Bapak/ibu yang belum sempat menyampaikan ZISnya kami tunggu bulan depan.

Daftar Nama Muzaki (bpk/ibu/sdr-i),  dua bulan ini,   urutan sesuai abjad :

Agung N,  Amiroedin N, Among, Bambang DP, Budi Darma, Dharma Gusti, Diah AKD, Didi Budiarso, Eni A Sulistiarso, Hamba Allah, Hasan bin H Nteng A, M Teguh R, Moh Tontro P, Nesah, Sarinah, Sekar Hardjono, Sri Astuti Lubis, Sri Mulyati Lambey, Sugi Hendro Sutedjo, Sulistiarso, Sutarto, Sutedjo, Tien Siswanto W, Widarti, Widya Palupi, Yudi Agus D

Kami menunggu pembayaran zakat bp/ibu untuk bulan depan.