SHADAQAH LEBIH HEBAT DARI APA SAJA YANG ADA DIBUMI
QS. Al-Baqarah 2: 261
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini turun tatkala Rasulullah SAW menganjurkan orang-orang supaya bershadaqah, ketika hen-dak berangkat menuju perang Tabuk, maka datanglah ‘Abdurrah-man, Ustman bin Affan dan saha-bat lainnya pada bershadaqah untuk kepentingan perang dijalan Allah itu.
Nabi SAW bersabda : “Tatkala Allah Ta’ala telah menciptakan bumi dan ia pun bergerak-gerak maka Allah menciptakan gunung-gunung. Gunung-gunung itu Dia letakkan di atasnya, sehingga ia pun tenanglah. Maka terheran-heranlah para malaikat dan berkata: : “Ya Tuhanku, apakah ada diantara mahluk-Mu sesuatu yang lebih hebat dari gunung ini ?”.
Allah menjawab :”Ya, besi”
Maka para malaikat bertanya :”Ya Tuhanku, apakah ada diantara mahluk-Mu yang lebih hebat lagi daripada besi?” Allah menjawab : “Ya, Api”.
Para Malaikat bertanya pula : “Ya Tuhanku, apakah ada diantara mahluk-Mu yang lebih hebat daripada api?”
Allah menjawab : “Ya, Air”.
Para Malaikat bertanya pula : “Ya Tuhanku, apakah ada diantara mahluk-Mu sesuatu yang lebih hebat lagi daripada air?”
Allah menjawab : “Ya, Angin”.
Para Malaikat bertanya pula : “Ya Tuhanku, apakah ada diantara mahluk-Mu sesuatu yang lebih hebat lagi daripada angin?”
Allah menjawab : “Ya, anak Adam yang mengeluarkan shadaqah de-ngan tangan kanannya seraya me-nyembunyikan dari tangan kirinya, ialah yang lebih hebat daripada angin.” ( diriwayatkan oleh Anas R.A.)
Akan tetapi, hal itu akan terjadi apabila shadaqahnya dengan memperhatikan firman-firman Allah berikut dibawah ini :
Pertama, ( QS 2:271)
“..... dan jika kamu, menyembunyikan shadaqahnya, dan kamu berikan kepa-da orang-orang fakir, maka menyembu-nyikan itu lebih baik bagimu.”
Kedua, (QS 2:264)
‘Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) shada-qahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan har-tanya karena riya’ kepada manusia....”
Ketiga, (QS 3:92)
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan seba-gian harta yang kamu cintai...”
Keempat, ”( QS 2:262)
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menye-but-nyebut pemberiannya dan de-ngan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Kelima, QS 9:60
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerde-kakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu kete-tapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
( dikutip dari Kitab Terjemah Durratun Nashihin)