Friday, October 22, 2021

Daftar Muzakki dan Laporan Keuangannya

 DAFTAR MUZAKKI BULAN MUHARRAM dan SHAFAR



RANGKUMAN  Buku Kas Umum



PENYALURAN  ZAKAT  UNTUK  SISWA



PENYALURAN  ZAKAT  UNTUK  FAKIR  MISKIN







Buletin Rabiul Awal 1443 H

 KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum  wr. Wb

 

Bulan ini sudah memasuki bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H.

Rasulullah diutus sebagai Rahmatan Lil Alamin bagi seluruh isi alam ini. Bukan hanya bagi manusia, tapi seluruh isi alam, baik tumbuh-tumbuhan, hewan dan seluruh isi alam ini.

Jika semua umat islam khususnya yang berkelebihan dapat berlomba-lomba mengeluarkan  zakat, niscaya akan terhimpun dana yang sangat besar sebagai sumber dana untuk  mengurangi kemiskinan, membantu jamaah yang masih terdampak akibat krisis ekonomi saat Pandemi Covid-19, bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Hal ini menjadikan kita semua harus lebih waspada, kita tingkatkan Iman dan Taqwa serta selalu berdo’a kepada Allah untuk keselamatan kita semua, serta menerapkan Protokal Kesehatan.

Hal ini menjadikan kita semua harus lebih waspada, kita tingkatkan Iman dan Taqwa serta selalu berdo’a kepada Allah untuk keselamatan kita semua, serta menerapkan Protokal Kesehatan.

Kita semua berdo’a kepada Allah, semoga terhindar dari virus Corona.

Aamiin.

 

Wassalamu’alaikum  wr. Wb

1 Rabiul Awal 1443 H

 7 Oktober 2021 M

 

Pengurus LAZ Al-Ikhlas.

Pembina:Ketua Mushalla Al Ikhlas Sulistiarso dan Kamsi Setyonugroho

Ketua : Amiroedin Noeridin,

Dewan Syariah :  Bambang Purnomo,

Keuangan&Adm : Eis Guruh Purwati,

Pengumpul : Abdul Khalim Anas,

Penyalur : Anas Noorfaisal

Pembantu Umum : Sutejo Kasdi

 

Jadual Penyaluran ZIS

Hari Ahad jam 06.30

25 Rabiul Awal 1443 H

 31 Oktober 2021 M

 

23 Rabiul Akhir 1443 H

28 November 2021 M

 

                                      CERDAS  ZAKAT

 

Alhamdulillah kita sudah dibulan Rabiul Awal 1443H . Semoga pandemi yang sudah berjalan hampir 2 tahun ini segera berakhir sehingga kehidupan dan ibadah kembali normal seperti sedia kala mengikuti sunnah Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah.

 

Allah SWT berfirman

QS Ali Imran 3 : 31

“Katakanlah kalau ingin dicintai Allah ikutilah aku (Nabi). Nanti Allah akan menyintai kita”

Mengikuti Nabi berarti berpegang kepada Al Qur’an dan sunnahnya (al hadits).

Saudaraku, iman itu percaya yang harus menjadi cinta (walladzina amanu asyaddu hubalillah). Untuk menumbuhkan cinta kita harus mengenal dan mengikuti rasul kita.

 

QS Al Fath 48 : 29

Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan menjadi tegak lurus diatas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.

Sifat Rasulullah Amanah, Tablig, Siddiq, Fathonah yang harus kita miliki sebagai penerus risalahnya. Beliau diutus untuk  memperbaiki akhlak manusia dan diutus untuk menjadi rahmat untuk seluruh alam.

 

QS Al Anbiya 21 : 107

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjaii) rahmat bagi seluruh alam"

Rasullah ingin umatnya bahagia, selamat dunia akhirat dan penyayang kepada orang beriman tetapi banyak sekali umatnya yang berpaling

 

QS At Taubah 9 : 128, 129

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaum-mu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman”

Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy singgasana) yang agung.”

 

Saudaraku mari kita hidupkan sifat akhlaq terpuji didalam diri kita dengan menyebarkan rahmat kepada yatim dan dhuafa dengan menunaikan zakat, infaq dan sodaqoh untuk mencari ridho Allah SWT. Aamiin

 

TANYA   JAWAB  ZAKAT

 PERTANYAAN

1. Nishabnya, menggunakan nishab emas atau perak? Kalau memilih nishab terkecil jadi otomatis pasti menggunakan nishab perak, karena nishab perak jauh dibawah nishab emas. Sekedar info harga perak per-gram (per tanggal 1 Oktober 2021) Rp.10.800 jadi nishabnya (595×10.800) 6.426.000, sedangkan emas nishabnya 85x518.000= 44.jt.

2. Bolehkah zakat harta dibayar setelah mencapai nishab, tapi belum mencapai haulnya (dibayar diawal). Kalau boleh -sebagian muslim berpendapat-, maka zakat profesi (zakat 2.5% setiap kali gajian) diperbolehkan, bila gaji pegawai memang diatas nishab perak (misal gajinya 5jt/bln).

3. Pembayarannya apakah harus atau boleh menunggu Ramadhan, me ngingat keutamaan bulan tersebut? Jadi, bila seharusnya dibayarkan sebelum Ramdhan, maka ditunda dulu hingga Ramadhan, sebaliknya bila seharusnya haulnya jatuh setelah Ramadhan maka zakatnya ditunaikan terlebih dahulu. Manakah yang lebih afdhal?

Jawaban Pertama.

Memang ada dua pendapat dalam masalah ini. namun pendapat yang kuat menurut hemat kami adalah mengikuti nishab yang  telah mencapai batas nishab salah satu dari keduanya (emas atau perak), dan belum mencapai batas nishab yang lainnya, maka penghitungan zakatnya wajib didasarkan kepada nishab yang telah dicapai tersebut

Jawaban Kedua.

Boleh menyegerakan membayar zakat sebulum haul asalkan sudah mencapai nishab. nah, kalau anda mengambil pendapat yg kuat menurut anda bahwa nishab uang diukur seperti nishab perak, maka mengeluarkan zakat per bulan seperti yang anda gambarkan di atas, boleh hukumnya. tapi tidak wajib, karna wajibnya adalah setelah tercapai haul

Jawaban Ketiga.

Suatu ibadah paling afdhal dikerjakan ketika datang waktunya. walaupun bukan di bulan Ramadhan. jadi kalau datang haul di luar Ramadhan, maka anda wajib mengeluarkannya segera. malah anda berdosa jika menunda-nunda sampai Ramadhan. karena anda menunda yang wajib untuk mengejar yang sunnah.

Wallahu a’lam

Ustadz Muhammad Yasir, Lc.

 Lihat :

http://lazalikhlas.blogspot.com/search/label/Zakat%20Profesi

 

Lihat :

http://lazalikhlas.blogspot.com/search/label/hitungzakat


SEKITAR KITA

 


Siapa yang tidak kenal beberapa tahun lalu, dengan suami istri jamaah Mushalla Al-Ikhlas, mak Tere dan suaminya Kong Sirad, yang kampungnya di Cirebon, mereka rajin mengikuti pengajian keluarga Ahad pagi maupun shalat fardhu, di Mushalla. Namun mereka berdua telah dipanggil Allah beberapa tahun lalu.

Penerusnya adalah dua anak perempuan mereka, Komala dan Tarsinah yang tinggal di rumah kontrakan disekitar Mushalla. Tidak terasa cucu Kong Sirad ada yang sudah kuliah di Jakarta.

Siapa sangka cucunya Kong Sirad, anaknya pertamanya Tarsinah, Mega Sartika yang pernah sekolah di SMK Negeri 1 Lemah Abang Cirebon di kampung dan belajar ngaji di Masjid Al-Jawahir Cirebon, saat ini sudah kuliah di Universitas Krisnadwipayana jurusan Manajemen, di Jakarta.

Disamping kuliah, untuk menambah uang saku, Mega bekerjaSenin sampai Jumat, di sebuah pabrik di Pulo Gadung untuk meringankan biaya kuliah, namun tetap yang utama adalah kuliahnya yang dilakukan secara on line.

Mega adalah salah satu dari 3 mahasiswa yang mendapatkan Bea Siswa Perguruan Tinggi dari LAZ Al-Ikhlas.

Bea Siswa dari LAZ Al-Ikhlas tahun lalu untuk 4 mahasiswa, Alhamdulillah salah satu sudah lulus S1.

Mega yang penuh dengan optimisme, mempunyai cita-cita menjadi Muslimah Pengusaha, untuk bisa membantu keluarganya.

 


Saturday, June 19, 2021

BULETIN LAZ AL-IKHLAS

 

KATA  PENGANTAR

 


Assalamu’alaikum  wr. Wb

 

Saat ini virus Covid-19 meningkat dibeberapa kota besar setelah sempat mereda, bahkan beberapa Rumah Sakit besar ketersediaan tempat tidurnya sudah semakin sedikit.

Hal ini menjadikan kita semua harus lebih waspada, kita tingkatkan Iman dan Taqwa serta selalu berdo’a kepada Allah untuk keselamatan kita semua, serta menerapkan Protokal Kesehatan.

Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia, meningkatkan kedekatan bersama keluarga dan selalu menjaga kebersihan.

Hari Raya Idul Adha akan segera tiba.

Hari yang dutunggu bagi seluruh umat Islam, hari raya yang disertai dengan penyembelihan hewan Qurban dan kegiatan menunaikan Rukun Islam Haji.

Semoga pada saatnya, Corona sudah menipis jadi kita semua bisa shalat bersama di lapangan seperti biasa, namun jika keadaan tidak memungkinkan kita bisa shalat bersama keluarga dirumah, serta memotong hewan qurban sedikit tenaga dengan memperhatikan protokol Kesehatan anjuran yang berwenang.

Kita semua berdo’a kepada Allah, semoga terhindar dari virus Corona.

Aamiin.

 

Wassalamu’alaikum  wr. Wb

1 Dzulqadah 1442 H

 11 Juni  2021 M

 

Pengurus LAZ Al-Ikhlas.

Pembina:Ketua Mushalla Al Ikhlas Sulistiarso dan Kamsi Setyonugroho

Ketua : Amiroedin Noeridin,

Dewan Syariah :  Bambang Purnomo,

Keuangan&Adm : Eis Guruh Purwati,

Pengumpul : Abdul Khalim Anas,

Penyalur : Anas Noorfaisal

Pembantu Umum : Sutejo Kasdi

 

Jadual Penyaluran ZIS

Hari Sabtu jam 06.00

30 Dzulqadah 1442 H

 10 Juli  2021 M

 

21 Dzulhijjah 1442 H

31 Juli  2021 M


https://youtu.be/T7gA4MU-znM


CERDAS  ZAKAT

 

Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram,

 

Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berqurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Jika kita menengok sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim, yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupin istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.

 

QS Ibrᾶhĩm 14 : 37

 رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

 Ya Tuhan kami, sesunggunnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di suatu lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumahmu (Baitullah) yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (sedemikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

 Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.

 Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah. Datanglah manusia dari berbagai pelosok terutama para pedagang ke tempat Siti Hajar dan nabi Ismail, untuk membeli air. Datang rejeki dari berbagai penjuru, dan makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga saat ini terkenal dengan kota Mekkah, sebuah kota yang aman dan makmur, berkat do’a Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan masyarakat. Kota Mekkah yang aman dan makmur dilukiskan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an:

 QS Al Baqarah 2  : 126

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ

 Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.”

 Dari ayat tersebut, kita memperoleh bukti yang jelas bahwa kota Makkah hingga saat ini memiliki kemakmuran yang melimpah. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, memperoleh fasilitas yang cukup, selama melakukan ibadah haji maupun umrah.

 Hal itu membuktikan tingkat kemakmuran modern, dalam tata pemerintahan dan ekonomi, serta kaemanan hukum, sebagai faktor utama kemakmuran rakyat yang mengagumkan. Yang semua itu menjadi dalil, bahwa do’a Nabi Ibrahim dikabulkan Allah SWT. Semua kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh orang islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati.

 Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).

 Setelah gelar Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!”

 Sebagai realisasi dari firmannya ini, Allah SWT mengizinkan pada para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah.

 Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan bahwa, pernyataan Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anaknya jika dikehendaki oleh Allah itulah yang kemudian dijadikan bahan ujian, yaitu Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun. Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. Sungguh sangat mengerikan!

 QS Aṣ Ṣᾶffᾶt 37 : 102

 قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

 Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

 Nabi Ibrahim sudah mempunya tekat. Ia mengambil batu lalu mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.” Batu itu dilempar. Akhirnya seluruh jamaah haji sekarang mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar batu sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu Akbar”. Dan hal ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah.

 Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher putranya. Ismail mengira ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, agar tidak muncul suatu kesan atau image dalam sejarah bahwa sang anak menurut untuk dibaringkan karena dipaksa ia meminta ayahnya mengayunkan pisau sambil berpaling, supaya tidak melihat wajahnya.

 Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah bulat-bulat, seperti ayahnya yang telah tawakkal. Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridlai kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

 Menyaksikan tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian disambung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’

 Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat umat manusia itu membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar, dan mempunyai arti besar. Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail diatas, bagi kita harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang mengandung pembelajaran paling tidak pada tiga hal;

 Pertama, ketakwaan. Pengertian taqwa terkait dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya. Koridor agama (Islam) mengemas kehidupan secara harmoni seperti halnya kehidupan dunia-akherat.

 Kedua, hubungan antar manusia. Ibadah-ibadah umat Islam yang diperintahkan Tuhan senantiasa mengandung dua aspek tak terpisahkan yakni kaitannya dengan hubungan kepada Allah (hablumminnalah) dan hubungan dengan sesama manusia atau hablumminannas.

 Ketiga, peningkatan kualitas diri. Hikmah ketiga dari ritual keagaamaan ini adalah memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim. Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, mementingkani orang lain (altruism) dan senantiasa sigap dalam menjalankan segala perintah agama dan menjauhi hal-hal yang dilarang.

 Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan shalat Idul Adha, bahwa hakikat manusia adalah sama. Yang membedakan hanyalah taqwanya. Dan bagi yang menunaikan ibadah haji, pada waktu wukuf di Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan dipadang mahsyar untuk dimintai pertanggung jawaban.

 

TANYA   JAWAB  ZAKAT

 

Ustadz, kenapa di dalam Al-Qur’an anak yatim tidak termasuk kategori mustahik zakat. Mohon penjelasan-nya.

Terima Kasih

Berdasarkan Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 60, anak yatim tidak termasuk ke dalam kelompok mustahik zakat, karena terkadang ada anak yatim yang memiliki harta warisan yang cukup banyak dari peninggalan orang tuanya. Nabi SAW pernah menyuruh seorang wali (yang mengurus harta anak yatim) untuk memproduktifkan harta anak yatim agar harta tersebut tidak habis begitu saja gara-gara dikeluarkan zakatnya.

Namun jika anak yatim itu miskin, tentu saja dia berhak menerima zakat karena kemiskinannya, bukan karena keyatiman-nya. Memberi anak yatim tidak hanya terbatas dari dana zakat, akan tetapi bisa dari dana lainnya, seperti infak atau sedekah. Banyak ayat dan hadits yang memberikan kabar gembira buat orang yang suka memelihara, memperhatikan, dan mengurus anak yatim.

 

Pak Ustadz, saya ingin menanyakan satu hal yang sudah lama mengganjal di hati saya. Pertanyaan saya, boleh-kah uang zakat harta kita diberikan kepada orang yang sakit, sementara dia tidak mampu berobat ke dokter atau rumah sakit?

Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalangan-mu dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR. Ath-Thabrani)

Zakat adalah kewajiban yang sudah diatur Allah Swt. Bila orang yang hendak Anda berikan zakat itu termasuk ke dalam 8 kelompok yang sudah ditentukan, berarti hal tersebut dibolehkan untuknya. Namun, idealnya zakat itu tidak dikelola sendiri, karena sunnahnya zakat itu dikelola oleh lembaga.

Alhamdulillah, kini sudah banyak berdiri Lembaga Amil Zakat yang amanah dan profesional, seperti Lembaga Amil Zakat Al-Ikhlas, dan lembaga zakat lainnya. Kalau Anda ingin melakukan itu (memberikan zakat kepada orang yang sakit), silakan menyalurkannya kepada Lembaga Amil Zakat.

Dengan menyalurkan zakat kepada Lembaga Amil Zakat, dan kemudian memberikan rekomendasi mustahik yang diharapkan dapat dibantu, kemudian ternyata kebutuhan mustahik tersebut melebihi dari nilai zakat Anda, maka insya Allah akan bisa dipenuhi oleh lembaga, karena Lembaga Amil Zakat memiliki program atau dana untuk melayani orang-orang yang tidak mampu yang membutuhkan layanan kesehatan gratis.


Prof Dr Amin Summa SH MA M

 

 

                                                        SEKITAR KITA


 Kondisi sulit untuk mencari nafkah di pedesaan, menjadikan banyak penduduk pedesaan yang berusaha ke kota besar yang lebih menjanjikan.

Jakarta adalah salah satu kota besar yang dijadikan sasaran penduduk pedesaan untuk mencari pekerjaan walau tidak berbekal keahlian cukup, merekalah kaum urban.

Karena kegigihannya, ada beberapa dari mereka yang cukup berhasil dalam menghadapi kehidupan yang sangat keras  di Jakarta ini.

Disekitar kita, yang tadinya lokasinya berada dipinggiran kota Jakarta, lama kelamaan menjadi wilayah penyangga ibu kota, tempat berkumpulnya kaum urban, menjadi maju dengan pesat.

Diantara para penduduk urban ada bapak Arifin Bersama istrinya ibu Ipon Diyati yang biasa dipanggil bu Aris yang sudah lama tinggal di Swakarsa II Pondok Kelapa, menempati rumah kontrakan, dengan pekerjaan serabutan.

Akhir-akhir ini pak Arifin sakit strok sehingga sudah tidak bisa bekerja lagi, untuk hidupnya hanya mengandalkan hasil usaha bu Aris berjualan masakan matang hasil masak sendiri, dijualnya dipinggir jalan Swakarsa. Bu Aris menerima bantuan Zakat rutin tiap bulan dari LAZ Al-Ikhlas.

Anaknya ada 3 orang, yang 2 anak sudah lulus SLTA, yang terkecil saat ini masih sekolah kelas 11.

Bu Aris adalah jamaah pengajian di Mushalla Al-Ikhlas.

Beliau selalu berdo’a dalam shalatnya, mohon kepada Allah untuk kesembuhan suaminya bapak Arifin kelancaran usahanya untuk membiayai kehidupannya serta sekolah putra ragilnya.

Aamiin.

 

PROGRAM  ZAKAT

Bulan Ramadhan dan Syawal  1442 H atau bulan Mei 2021 dan Juni  2021 M, telah dilakukan kegiatan.

1.  PENYALURAN ZAKAT,  

a. Fakir Miskin 

  

Ribuan rupiah

KET

SD

SLTP

SLTA

 

Zakat/siswa

150

150

175

 

Juml siswa

6

19

17

 

Fakir  5 orang @ Rp 245.000

Miskin 27 orang @ Rp 195.000

3 Mahasiswa PTN  475.000

 

b.  Fisabilillah dan Amil

 

Ustad Tahsin Ahad & Selasa, guru PAUD disamping diberikan Infaq  juga mendapat Zakat. Petugas Amil Zakat.

Semua tersebut diatas menerima bingkisan Ramadhan berupa uang.

          

 

c.  Pemberdayaan umat 2 bln

Pada bulan laporan ada 2 jamaah yang meminjam untuk berniaga.

d. Operasional LAZ/Mushalla

 

Untuk menunjang kegiatan admi-nistrasi, operasional

 

e. Klinik

 

Tidak ada operasional

 

2.  PENYALURAN INFAQ,

Operasional Mushalla

-  Rutin a.l.listrik, Pengisi Pengajian,  operasional PAUD,   bahan dan petugas pemeliharaan  Mushalla, Imam rutin.

- Pemeliharaan dan perbaikan bangunan Mushalla.

 

 

   3. KLINIK KESEHATAN GRATIS

Klinik Kesehatan Al-Ikhlas tidak buka semenjak Covid-19 merebak..


AGENDA

Kegiatan dibulan Dz’qadah Dz’hijjah 1442 H Insya Allah :

·     Shalat Idul Adha Insya Allah dilaksanakan jika yang berwenang mengijinkan jika tidak ada bahaya Covid-19 pada 10 Dzulhijjah 1440 H Insya Allah  bertepatan dengan 20 Juli 2021 jam 6.30 di Lapangan Basket jika tidak hujan atau di Musholla Al-Ikhlas jika hujan.

·     Mushalla menerima hewan qurban mulai 7 hari sebelum Shalat Id.

·     Pemotongan hewan qurban dilaksanakan bada shalat Idul Adha sampai siang dan sorenya dibagikan kepada dhuafa.

·     Pengumpulan ZIS dilaksanakan di Pos Zakat di Mushalla Al-Ikhlas, atau jemput zakat  silahkan baca Rubrik CARA MUDAH BAYAR ZAKAT, pada  Buletin ini.

 

Jadual Penyaluran ZIS

Jadual Penyaluran ZIS

Hari Sabtu jam 06.00

 

30 Dzulqadah 1442 H = 10 Juli 2021 M

21 Dzulhijjah 1442 H = 31 Juli  2021 M

 

 

  

 

 

 

 

 

 

  

 

 


DAFTAR MUZAKKI DAN LAPORAN KEUANGAN SERTA PENYALURANNYA

 DAFTAR  MUZAKKI BUKAN RAMADHAN DAN SYAWAL 1442.




RANGKUMAN BKU Ramadhan dan Syawal 1442 H



PENYALURAN ZAKAT UNTUK SISWA bulan RAMADHAN 1442 H



PENYALURAN ZAKAT UNTUK FAKIR MISKIN  bulan RAMADHAN 1442 H