Tuesday, June 24, 2014

Buletin LAZ Al-Ikhlas


KATA  PENGANTAR

Assalamu’alaikum  wr. wb.
Marhaban yaa Ramadhan, kami bergembira dengan kedatanganmu. Karena seperti sabda Rosulullah SAW : “Seandainya umatku mengetahui (semua) keistimewaan Ramadhan, niscaya mereka mengharap agar semua bulan menjadi Ramadhan”
Didalam Ramadhan, saat berpuasa, dimana lapar dan dahaga menyesak dada, kita bisa merasakan betapa sakitnya penderitaan mereka yang kekurangan. Timbul rasa kasihan, ingin menolong, memberikan sebagian apa yang kita punya untuk mereka. Betapa nikmatnya bukan.? Karena saat-saat seperti itu kita merasakan Allah begitu dekat diurat nadi.
Didalam Ramadhan ada zakat, infaq dan sadaqah. Didalam harta kita ada hak orang lain. Apa yang kita nafkahkan semata-mata karena Allah. Hati akan tenang jika senantiasa menabung untuk bekal pulang nanti.
Amin Ya Robbal Alamin.

Wassalamu’alaikum  wr. wb
1 Ramadhan 1435 H
29  Juni  2014 M

Pengurus LAZ Al-Ikhlas.
Pembina : Ketua Musholla Al Ikhlas Sulistiarso
Ketua : Amiroedin Noeridin,
Dewan Syariah :  Bambang Poernomo,
Keuangan&Adm : BD Herubroto,
Pengumpul : Didi Budiarso,
Penyalur : Kamsi S,
Pembantu Umum : Abd Halim Anas



CERDAS  ZAKAT

Marhaban Yaa Ramadhan
Alhamdulillah kita dapat dipertemukan lagi dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh rahmat, ampunan dan bulan yang bisa melepaskan kita dari siksa api neraka, bulan tarbiyah (bulan pendidikan, pelatihan) untuk menjadi orang yang taqwa sesuai dengan firman Allah SWT
QS Al-Baqarah  2 : 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman,  diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.
Makna shaum itu menahan hawa nafsu (makan,minum,emosi, syahwat). Apabila didalam hidup ini kita bisa menahan hawa nafsu kita, atas dasar iman maka surga tempatnya (bahagia)
QS An-Naziat 79 : 40,41.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggal(nya)

Abu Hurairah r.a. mengemukakan, Muhammad Rasulullh SAW bersabda,
”Puasa itu perisai. Apabila salah seorang diantara kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan tidak bertindak bodoh. Jika ada seseorang memerangi atau mengumpatnya, hendaklah ia katakan: ’sesungguhnya aku sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum daripada bau kasturi.
Allah SWT berfirman: ”Orang yang berpuasa meninggalkan makanan dan minuman untuk diri-Ku (ALLAH). Jadi puasa itu untuk diriKu dan Aku (Allah) sendiri yang akan memberikan pahalanya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya”. (HR.Bukhori)
Mari kita isi Ramadhan ini dengan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT  dengan banyak membaca Al Qur’an (tadarus), shalat tarawih (qiyamul lail), banyak mengerjakan yang sunnah karena yang sunnah dihitung pahalanya seperti yang wajib di bulan Ramadhan dan banyak bersedekah,
Barangsiapa yang shaum Ramadhan atas dasar iman akan diampuni segala dosa-dosanya.
QS Adh-Dhariyat  51 : 15-19;
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada didalam taman taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka.  Sesungguhnya mereka sebelum itu (didunia) adalah orang-orang yang berbuat baik, mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam (tahajud), dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).  Dan pada harta benda  mereka ada hak orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita semua untuk bisa menjalankan ibadah shaum Ramadhan atas dasar iman yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW sehingga kembali kepada fitrah (bersih, suci sesuai dengan kehendak Allah).

KLINIK  ZAKAT

Apakah zakat fitrah itu harus dikeluarkan menjelang shalat ‘Idul Fitri, Jika dilakukan serempak tentu akan menyulitkan panitia saat membaginya. Bagaimana sebaiknya.?
Dalam hadits, dari Ibn Abbas Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa mengeluarkan zakat fitrah ‘Idul Fitri, maka itulah zakat fitrah yang diterima dan barang siapa yang mengeluarkannya setelah shalat ‘Idul Fitri maka ia termasuk shadaqah biasa”. Hadits tersebut menjelaskan batas waktu terakhir mengeluarkan zakat fitrah, sebelum shalat ‘Idul Fitri. Tentu saja dibolehkan dan diizinkan, asal di bulan Ramadhan. Yusuf Qardhawi dalam Fiqh Zakat halaman 959 menyatakan kepentingan penyaluran yang tertib dan teratur serta tepat sasaran, dibolehkan menyalurkan zakat melalui amil zakat (Red. LAZ Al-Ikhlas Insya Allah mulai bulan Ramadhan siap menampung Zakat Fitrah dan Zakat Maal), pada bulan Ramadhan, untuk kemudian oleh amil zakat diserahkan kepada para mustahik terutama fakir miskin sehari sebelum hari raya ‘Idul Fitri. Hal ini dimaksudkan agar jangan ada orang kelaparan dan meminta-minta pada hari raya yang penuh dengan kegembiraan.
 (Dr KH Didin Hafidhudin, MSc.)

Apakah zakat fitrah itu hanya untuk fakir-miskin ataukah boleh diberikan kepada mustahik lainnya.
Pada dasarnya zakat fitrah diperun tukkan bagi fakir miskin yang betul-betul tidak memiliki kekayaan sama sekali
Hal ini sejalan dengan sebuah hadits riwayat Ibn Abbas yang berkata: Rasulullah Saw. telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya, serta memberikan makanan buat orang-orang yang miskin. Pendapat ini merupakan pendapat madzhab Syafii dan pendapat Ibn Hazm, demikian pula pendapat Ibn Qayyim dan madzhab Maliki. Tetapi ulama lain membolehkan membagikan zakat kepada asnaf lain bilamana diperlukan dan sesuai dengan kemaslahatan, mis diberikan untuk asnaf sabilillah. Tetapi yang paling diutamakan adalah kelompok fakir-miskin apalagi dizaman sekarang, setelah semua harga naik, jumlah fakir-miskin semakin banyak. Berikan zakat fitrah untuk mereka.!!
(Dr KH Didin Hafidhudin, MSc.)

Didaerah saya ada orang yang memberikan ta’jil dengan dana zakat. Apakah dibenarkan.?
Memberikan makan untuk orang yang berbuka puasa sebaiknya dari dana infak atau shadaqah, bukan dari dana zakat maal. Memang kegiatan memberikan makanan buat orang yang berbuka puasa ini sangat besar pahalanya dalam pandangan Allah SWT. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Nu’aim, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang memberikan makanan kepada muslim yang lapar kelak akan diberikan makanan dari buah-buahan surga.”

(Dr KH Didin Hafidhudin, MSc.) 

SEKITAR KITA


Pengajian Ahad pagi selalu mendapatkan perhatian dari jamaah Mushalla Al-Ikhlas, terlihat dari banyaknya yang bertanya.
Salah satu jamaah yang aktive bertanya adalah bapak Nurdin kelahiran 1948 yang asli Brebes.
Beliau, kakek dari seorang cucu, beristerikan ibu Sopiah juga dari Brebes yang tinggal di Kampung Rawa Indah sejak 20 thn lalu.
Semasa aktive beliau bertugas sebagai tukang parkir di pasar Tanah Abang, namun beberapa tahun terakhir ini sudah pensiun seiring dengan umurnya yang makin lanjut.
Bapak Nurdin karena sudah tua, saat ini tidak mempunyai penghasilan. Untuk menunjang kebutuhan keluarga, ibu Sopiah menjadi buruh cuci dan gosok di komplek Koperasi.
Beliau berputera 6, sudah berkeluarga Lucky dan Wahyu. Beliau dan putra dan putrinya aktive shalat 5 waktu berjamaah di Moshalla Al-Ikhlas, juga jika ada masalah kesehatan baliau selalu berobat di Klinik Al-Ikhlas yang gratis.
Putra terkecil Fitri Amalia masih sekolah di SMK kelas 1 di Nurul Islam, yang setiap bulan mendapatkan ZAKAT dari LAZ Al-Ikhlas.
Cita cita beliau ingin anak anaknya semua rajin beribadah, shalat 5 waktu di Mushoalla, serta beliau sendiri ingin belajar terus ilmu agama.




PROGRAM  ZAKAT


Bulan Rajab dan Sya’ban  1435 H atau bulan Mei dan Juniil  2014, telah dilakukan kegiatan.
1.  PENYALURAN ZAKAT, 
a. Fakir Miskin terdiri dari untuk
 Pendidikan dan Dhuafa

  
Ribuan rupiah
     KET
SD
SLTP
SLTA

     Zakat/siswa
75
75
100

     Juml siswa
20
12
11

     Fakir miskin 30 orang @ Rp 110

   b.  Fisabilillah dan Amil

Ustad Pengajian Ahad & Sabtu, guru ngaji Qur’an, guru ngaji anak-anak serta guru PAUD disamping diberikan Infaq  juga mendapat Zakat

Petugas Amil Zakat, 2 orang            
  

   c.  Pemberdayaan umat 2 bln
Pada bulan laporan ada 1 jamaah yang meminjam, untuk   pendidikan anaknya dan modal berdagang.
   d. Klinik
Keperluan obat dan peralatan Klinik serta pelayanan pasien.
   e. Operasional LAZ

Untuk menunjang kegiatan administrasi operasional LAZ
2.  PENYALURAN INFAQ,
Operasional Mushalla
-  Rutin a.l listrik, Pengisi Pengajian, bahan dan petugas pemeliharaan
Mushalla, Imam rutin.
-  Infaq petugas Klinik
3.  KLINIK KESEHATAN GRATIS
Dua bulan Klinik Kesehatan  Al-Ikhlas tidak dapat buka karena dokternya sedang berhalangan.

AGENDA
Kegiatan dibulan Ramadhan 1434 H Insya Allah :
·      Dilaksanakan di Mushalla Al-Ikhlas setiap hari diantaranya, pendidikan anak/ remaja, buka puasa dengan ta’jil dan nasi bungkus dua hari sekali dan Shalat Tarawih bersama dengan kultum dua hari sekali,  dan setiap hari tadarus Al Quran ba’da Tarawih oleh bapak-bapak, bada Subuh oleh ibu-ibu.
·      Disamping penyaluran zakat rutin, juga akan disalurkan zakat Hari Raya Idul Fitri beberapa hari sebelum berakhirnya bulan Ramadhan kepada tidak kurang 90 dhuafa senilai sekitar Rp 10.000.000,-
·      Diakhir bulan Ramadhan  dikum-pulkan Zakat Fitrah yang disa-lurkan kepada yang berhak sebelum shalat Idul Fitri.
·      Shalat I’dul Fitri 1 Syawal 1435 H, dilapangan Bina Marga.
·      Pengumpulan ZIS dilaksanakan di Pos Zakat di Mushalla Al-Ikhlas, atau jemput zakat  silahkan baca Rubrik CARA MUDAH BAYAR ZAKAT, pada  Buletin ini, hal 7.

Jadual penyaluran ZIS rutin
22 Ramadhan ‘35H=20 Juli ‘14M

20 Sya’wal ‘35H=17 Agustus ‘14M

No comments:

Post a Comment