Thursday, July 2, 2009

cerdas zakat

Isra' Mi'raj dan Amal Baik

Firman Allah :

QS. Al-An’ām  6 : 160

 

مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

 

”Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)  sepuluh kali lipat amalnya;......”

Dalam keterangannya Ulama menjelaskan bahwa setiap kebaikan pada bulan Rajab dibalas dengan tujuh puluh kali lipat, dan kalau kebaikan itu terus  dilakukan pada bulan Sya’ban maka Allah membalas kebaikan di bulan Sya`ban itu dengan tujuh ratus kali lipat, dan apabila kebaikan itu diteruskan pada bulan  Ramadhan maka Allah membalas kebaikan pada bulan itu dengan seribu kali lipat. (Khaznatul ‘Ulama).

Kenapa pada bulan Rajab ? Pada bulan Rajab dimana terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj, tepatnya pada malam tanggal 27 Rajab 11 tahun setelah Muhammad diangkat sebagai Rasulullah, disaat-saat Nabi Muhammad SAW menghadapi ujian yang sangat berat dan tingkat perjuangan sudah pada puncaknya, gangguan dan hinaan, aniaya serta siksaan yang dialami pengikut-pengikut beliau semakin hebat, Nabi Muhammad malah lebih meningkatkan do`anya dan lebih memperbanyak melakukan kebaikan yang bermanfa`at buat orang banyak,  maka Nabi Muhamnmad SAW diperintahkan oleh Allah SWT SWT menjalani Isra’ dan Mi’raj dari Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina, terus naik ke langit ketujuh dan Sidratul Muntaha.

Konon ketika bumi menyombongkan diri terhadap langit : “Sesungguhnya penghulu para utusan, penutup para Nabi ( Muhammad ), kekasih Tuhan semesta alam,  tinggal padaku untuk menjalankan syariatnya.”, kata bumi kepada langit.

 Langit bersedih dan berdo`a : “ Yaa Tuhanku, aku memohon kepada-Mu, naikanlah Nabi Muhammad kepadaku, sehingga aku menjadi mulia karenanya, sebagaimana bumi menjadi mulia”.

Allah mengabulkan do’a langit itu kemudian mewahyukan kepada Jibril as. Agar pada malam ke-27 dari bulan Rajab pergi ke taman syurga untuk mengambil buraq dan dibawa kepada Muhammad.”

Hadits bersumber dari Umar r.a.  :“Pernah Nabi SAW. Ditanya tentang hamba yang paling dicintai Allah Ta’ala, maka jawab beliau : “Orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Dan di tanya tentang amal yang paling utama, maka jawab beliau :”Menimbulkan rasa gembira pada hati orang mukmin, dengan mengusir lapar darinya, atau menghilangkan kesusahan darinya, atau melunasi hutangnya.

Dan barang siapa berjalan menyertai seorang muslim dalam memenuhi hajatnya, maka seolah-olah berpuasa dan beri’tikaf sebulan. Dan barang siapa menyertai orang yang teraniaya yang dia tolong, maka ALLAH akan memantapkan kedua telapak kakinya di atas shirath pada hari telapak-telapak kaki yang lain terpeleset. Dan barang siapa menahan marahnya, maka ALLAH akan menutupi aibnya.

Dan sesungguhnya budi yang buruk akan merusak iman sebagaimana cuka merusak madu.”

Dan didukung pula oleh apa yang telah diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a bahwa dia berkata : Nabi SAW. Bersabda :  

“Barang siapa menolong orang teraniaya yang sedih dan ter-buang, maka ALLAH mencatat untuknya tujuh puluh tiga ampunan, salah satu di antaranya berupa perbaikan nasibnya di dunia, dan yang tujuh puluh dua  merupakan derajat di akhirat.”

Demikian pula diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa dia ber-kata : Nabi SAW. Bersabda :

“Barangsiapa menghilangkan dari seorang muslim suatu kesusahan di dunia, maka ALLAH akan meng-hilangkan darinya salah satu dian-tara kesusahan-kesusahan pada hari kiamat. Dan ALLAH senan-tiasa menolong hambanya selagi hamba itu menolong saudaranya.”

Contoh yang harus dikuti oleh umat Rasulullah yaitu lebih banyak berdo`a dan berbuat kebaikan yang bermanfaat untuk orang banyak dalam situasi bagaimanapun.

(Dikutip dari Terjemah Duratun Nashihin )

No comments:

Post a Comment